Ternate,- 24/10/2022 Kantor Kementerian Agama Kota Ternate bersama Ketua dan Anggota Pokjawas kali ini menyambangi MIS Rumah Qurani Imama Bukhori dalam rangka Pembinaan Guru dan ASN.
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh tenaga pengajar dan ASN bertempat di ruang pertemuan Lantai 2 MIS RQIB Kota Ternate berlangsung pukul 09.00 WIT.
Pembinaan pada sesi pertama disampaikan Oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Ternate H. M. Zulkiram M. Chaeruddin.
Zulkiram mengatakan bahwa sebagai seorang ASN di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Ternate menjadi sebuah kewajiban untuk menjalankan tugas sesuai regulasi dan peraturan yang berlaku, ASN itu suatu profesi yang terikat oleh sistem yang telah diatur, tidak bisa sesuka hati dalam melakukan tugas dan tanggung jawab, ada Hak dan juga ada kewajiban. Disiplin dalam menjalankan tugas, menjaga kode Etik ASN dan Menjaga marwah Institusi dimana anda Bekerja.
Pembinaan dilanjutkan pada sesi kedua yg diawali dengan pengantar Pembinaan Tenaga Pengajar oleh Ketua Pokjawas Ridwan Husain, Ridwan mengatakan bahwa pembinaan yang akan disampaikan oleh Kakankemenag Kota Ternate saat ini adalah sebuah motivasi bagi tenaga pengajar, guru dan ASN di Lingkungan Kemenag Ternate khususnya di MIS RQIB Kota Ternate, apa yang akan disampaikan oleh Kakankemenag Kota Ternate, Amir Tomagola ini merupakan representative dari mitigasi masalah yang ada pada Madrasah. Sehingga diharapakan dengan pembinaan ini tujuan dan harapan yang ingin dicapai dapat dilaksanakan dengan presentasi capaian yang memuaskan.
Peserta Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan ASN dan Non ASN di MIS RQIB Kota Ternate yang mengusung tema “Komitmen, Disiplin, Loyalitas, Produktifitas, Etos Kerja Guru dan Tenaga Kependidikan” mengikuti pembinaan dengan antusis.
Dua hal Prinsip yang Amir Tomagola sampaikan dalam Pembinaan, Pertama, Amir mengutip sebuah kalimat “If you want to say yes, but you want to say no”, Ia menjelaskan bahwa kata ini mengambarkan sebuah keingiinan kuat bagi siapa saja yang mengatakan untuk focus dan konstrasi penuh pada apa yang ingin dilakukan. Kaitannya bagi seorang Guru adalah sebagai seorang tenaga Kependidikan yang baik adalah menjadi professional dalam profesinya.
“Mengkolaborasi semua kemampuan diri dan pemanfaatan teknologi pendidikan guna mencapai tujuan pembelajaran yang menghasilkan peserta didik yang mampu memahami materi yang disampaikan dan nilai-nilai yang terkandung didalamya dalam pembangunan karakter”, ujarnya.
Kedua “be a driver don’t be passenger” point dalam kalimat motivasi ini adalah seorang pengemudi memiliki kuasa dan kapasitas yang lebih dari seorang penumpang. Artinya sebagai seorang Tenaga Kependidikan atau guru, harus mengambil peran dalam mencerdaskan anak didiknya dengan menggunakan hati dan perasaan bukan dengan ego kita.